Monday, February 14, 2005

Gratitude as a New Way of Life

Recently I received an e-mail from a very good friend of mine from college; Poppy. She sent me an interesting article about the importance of being grateful, as I pasted below. Sorry for some of you who might get a bit "lost in translation". :-P But through this piece of writing, I'd like to emphasize that it is important to be grateful for what we have, not to persistently pursuing something we simply (or obviously) can't attain.

Being grateful implies to the gratitude for every 'small' happiness, because we - as humans tend to strive to achieve a 'higher level' of joy. Then again if we look back, when we get to achieve 'joy' - as interestingly outlined in the anonymously-written article below, it lasted for only a few moments.

The joy is reflected through, for example; winning a competition, buying our dream cars, attending our dream party, getting a fellowship, satisfying grades, married, dream job, and so forth. The thrill stays within us for a while and it feels jittery. We feel the 'butterflies in our stomach', glimpse of smile that consistently 'decorates' our faces with. Our heart would be pounding faster, adrenaline rushes, and some other signs of joy that just can't be described. Yet whether we like it or not, these feelings will eventually fades away through time. When it is ended, one would strive to pursue the same thrill, and when it can not be achieved, he/she would be disappointed (a.k.a. unhappy / dissatisfied).

A grateful person would have a continous sense of gratitude towards each and every small but nice things that came across our lives. Happiness is reflected through - for instance, watching the sunset, a kiss we share with our beloved, a reviving chat with a good friend, eating a well-prepared meal, getting a massage, eating fresh grapes, smelling the freshly-crisped air, and many other good examples. I personally perceive that Happiness is not the aim of our lifes; it is our way of living our lifes.

I hope that you'll enjoy the following article as much as I do, and will constantly remind us about the importance of gratitude as our new way of lives. :-)

--------------------------------------------------------------------------------------

Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia. Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur: pertama, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.

Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik.Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''. Orang yang''kaya'' bukanlah orang yang memiliki banyak hal/materi, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki. Tentunya boleh2 saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan ketidaktentraman. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki.Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup. Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.

Ada cerita menarik mengenai seorang anak yang berkeluh kesah karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si anak berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.

Saya ingat, pertama kali bekerja saya senantiasa membandingkan penghasilan saya dengan rekan2 semasa kuliah. Perasaan ini membuat saya resah dangelisah. Sebagai mantan mahasiswa teladan di kampus, saya merasa gelisah setiap mengetahui ada kawan satu angkatan yang memperoleh penghasilan di atas saya. Nyatanya, selalu saja ada kawan yang penghasilannya melebihi saya. Sayamenjadi gemar bergonta-ganti pekerjaan, hanya untuk mengimbangi rekan-rekan saya.Saya bahkan tak peduli dengan jenis pekerjaannya, yang penting gajinya lebih besar. Sampai akhirnya saya sadar bahwa hal ini tak akan pernah ada habisnya. Saya berubah dan mulai mensyukuri apa yang saya dapatkan. Kini saya sangat menikmati pekerjaan saya.

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput dipekarangan sendiri. Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, ''Saya mempunyai dua anak. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.''

Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan... Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan ?

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar ...

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit ....
Di masa itulah kamu tumbuh ...

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang ...

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru ...
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu ...

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat ...
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga ...

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih ...
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan ...

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik. Hidup yang berlimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut. Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif. Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkat bagimu.
(In every clouds, there must be silver linings)

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Neng Caca:
hiks.. artikelnya "dalem" banget, neng thatha... reading it giving me more courage to enjoy my life (yes, I also enjoy having problems ;)), be grateful of everything I have, look down when I feel dowm, look up when I feel up *naon deui.. hihihi*, maksudnyah.. biar gak stress dan minder kudu ngeliat ke bawah, banyak yg lebih gak beruntung dr kita, kaya orang yang gak punya kaki ituh... dan kalo lagi di "atas", jangan lupa kalo di atas langit masih ada langit... hiks, saya jd merenung..

pokokna.. intina.. enjoy notre voyage de la vie!!hihihihihi

7:17 PM  

Post a Comment

<< Home